-----
"Bhinneka Tunggal Ika", kata mereka.
tapi gw lupa tanya, sampe bates mana..
bukannya baru kemaren gw tau kalimat itu..
dan bukannya baru kemaren mereka ngajarin itu..
gw, anak Indonesia yang sudah dididik dengan tata cara pendidikan Indonesia, 6 tahun di SD, 3 tahun di SMP dan 3 tahun lagi di SMA yang mereka bilang nasionalis, masih aja ngerasa kalimat itu belom bener2 punya arti yang seharusnya dia punya..
"Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu juga", kata mereka..
iya, mereka adalah orang2 yang lebih dahulu hidup dan merasakan pahit manis asem asin nano-nanonya kehidupan..
mereka adalah orang2 tua, guru2, bahkan pemimpin2 negara gw sendiri..
mereka yang berkoar2 dan menanamkan kalimat itu kepada semua anak kecil, generasi penerus mereka, tanpa mereka tau apa arti kalimat itu..
atau mereka tau.. tapi mereka lebih memilih untuk tidak tau..
kenapa orang2 india itu lebih suka mengangkat tinggi2 tangan mereka saat mereka naik kereta?
apa mereka ga bisa pegangan ke tiang bagian bawah, tanpa harus membuat orang2 di sekitarnya merasa kurang nyaman karena adanya bau dapur pemasakan kari di dalam kereta?
kenapa orang2 cina daratan itu tidak mandi sesering yang dilakukan orang indonesia?
dan apakah mereka tidak merasa risih dengan bau badan yang mereka timbulkan?
atau mungkin memang begitulah yang mereka anggap harum?
kenapa orang2 vietnam itu suaranya aneh?
apakah mereka tidak sadar kalo selama ini mereka sering diejek karena cara mereka berbicara?
ataukah mereka memang bersaudara dengan nyamuk?
dan kenapa gw mempertanyakan ini semua?
apakah gw rasis?
-----
"Yang penting satu agama", mereka bilang..
tapi gw lupa tanya, sampe bates mana..
umur gw dah 21 tahun, dan gw dah denger kalimat itu sejak 16 tahun yang lalu..
waktu itu umur gw 5 tahun dan gw baru tau apa yang namanya tertarik sama lawan jenis, alias naksir.. sama temen SD..
gw orang batak, dididik dengan dasar agama kristen sejak kecil..
umur 9 tahun, kakak sepupu gw pacaran, mereka bilang, "yang penting kristen"
umur 13 tahun, kakak sepupu gw masih pacaran, mereka bilang, "yang penting kristen"
umur 18 tahun, kakak sepupu gw udah mo nikah, mereka bilang, "kalo bisa batak ya"
umur 20 tahun, gw demen ama cewe, mereka bilang "cari yang batak lah!"
kalimat "yang penting satu agama" sudah berevolusi jadi "yang penting satu agama dan satu ras"
-----
"Bhinneka Tunggal Ika", kata mereka..
"Yang penting satu agama", mereka bilang..
tapi gw lupa tanya, sampe bates mana..
DAMN!
2 comments:
engga bikin elu jadi rasis sih, cuma bikin elu jadi orang yang selalu bertanya...which is a good thing, asal tempatnya pas..
tapi jangan sampe stereotyping, not all indians are what you said they are, mainland chinese also, and the same goes for the vietnamese..
i always admire 'orang batak' for their 'kekerabatan'..seriously, but when it comes down to marriage (if its out of love this will be applicable)...it knows no boundaries, no worries...look around ;)
haha..
iya, gw juga bukannya mo stereotyping sih..
itu cuma contoh aja..
kadang gw jadi tiba2 rasis juga walopun gw benci banget ama orang rasis..
toh kita sama2 manusia, sama2 idup dan bakal mati juga..
kenapa nggak kita perlakukan semua orang sama?
walopun susah, harus dicoba..
haha..
thx for dropping by anyway.. =)
Post a Comment