Friday 28 June 2013

hope on a bed


and so, there's this friend of mine.. we've known each other for almost 10 years.. with not much of communication for the last 5 years..
suddenly she messaged me few days ago, telling me that she's coming to Singapore..
she's going to see her friend in the hospital.. friend that she's been telling stories about since the first day I've known her..

dan dari kejadian berikut ini, saya diingatkan lagi akan satu hal..
akan hidup..

teman saya ini, sebut saja A, yang saya tahu, bukan tipe orang yang bakal ngebela2in nyari tiket pesawat ke bandara karena perlu terbang mendadak, dan berani untuk re-route perjalanannya dari Jakarta lewat Batam untuk ke Singapore sendirian.. hanya untuk menjenguk seorang B yang terbaring di rumah sakit..
hanya, kali ini berbeda..
temannya yang terbaring di rumah sakit sana; B, pastilah bukan teman biasa baginya..
dan sepertinya B menderita penyakit yang tidak biasa..

benar saja..

A bercerita bahwa B ternyata terkena penyakit Lymphoma yang memang berbahaya..
penyakit ini termasuk penyakit kanker yang menyerang sel darah putih.. (dari wikipedia)
dan tidak jarang, penyakit ini menyebabkan kematian.. salah satu penyakit yang sulit dan mahal penyembuhannya..

B baru berumur 25 tahun.. B masih muda..
dan hal itulah yang membuat A tidak percaya bahwa B bisa menderita penyakit tersebut..
B bukan seorang perokok, B jarang begadang, B juga tidak minum alkohol.. bahkan B termasuk orang yang peduli akan kesehatannya..
tapi tampaknya semua itu tidak begitu berarti jika hidup sudah menentukan jalannya..

A: "Hidup nggak adil yah.."
Saya: "Sejak kapan hidup adil? Hidup memang ga pernah adil.."
A: "Tapi kata B, hidup itu adil.. pola pikir kita aja yang bilang gak adil.. pola pikir kita aja yang ga bisa nerima.. padahal, kalo dipikir, yang dikasih kan pembelajaran.. semuanya baiklah pastinya.. mindset kita aja yang harus dibuat mindset eager sama pembelajaran hidup.."

kata2 itu muncul dari seorang yang terbaring di rumah sakit dengan kanker yang mungkin mulai menggerogoti tubuhnya secara perlahan..
kata2 itu jarang sekali terdengar keluar dari mulut seorang yang sehat dan bebas menjalani kehidupannya seperti biasa..
kata2 itu adalah tanda kekuatan dan bukti penghargaan atas hidup yang sudah dia terima..

saya jadi berpikir, apakah saya akan bisa sekuat itu jika ternyata saya yang terbaring di sana..
dan saya juga berpikir, apakah memang setiap manusia ini perlu melalui proses dan fase seperti itu agar kita bisa menjalani hidup ini dengan lebih kuat, bijak, dan penuh ucapan syukur..

saya selalu terkesima dengan pandangan orang2 yang sedang terbaring di rumah sakit..
kadang saya merasa bahwa mereka jauh lebih kuat dari kita.. dan mereka lebih mudah untuk tersenyum atas hal-hal kecil yang orang lakukan ke mereka..
kadang saya merasa bahwa mereka bukanlah orang yang kurang beruntung.. justru kitalah orang yang kurang beruntung dengan segala kesempurnaan kita.. karena kita belum bisa melihat dunia seindah mereka melihatnya..

dan sebelum anda pergi dari blog ini, saya mau anda lihat cuplikan film di bawah ini..
ini salah satu film yang bercerita tentang bagaimana seharusnya kita menanggapi hidup, dan bagaimana hidup kita bisa menjadi lebih berarti dan bahagia jika kita tahu kapan kita akan berakhir..



live life to the fullest.. =)